Mungkin banyak dari kita yang bertanya-tanya, apa
sebenarnya hakikat dari kebahagiaan itu? Dimana letak kebahagiaan itu? Bagaimana
cara mendapat kebahagiaan yang sejati? Tentu saja setiap orang mempunyai
jawabannya sendiri. Ada yang mencoba mendapatkan kebahagiaan lewat hartanya,
ada yang mencari kebahagiaan lewat kekuasaannya , ada pula yang mendapatkan
kebahagiaan dengan pasangan rupawan yang mereka miliki. Sangat banyak memang
jalan manusia dalam menggapai kebahagiaan yang dilakukan dengan berbagai cara
bahkan hingga menghalalkan segala cara. Sekarang pertanyaannya apakah
kebahagiaan-kebahagiaan tersebut bersifat sejati? Tentu saja tidak ,
kebahagiaan-kebahagiaan tersebut hanyalah kebahagiaan semu yang cepat atau
lambat akan pergi. Lalu dimanakah letak kebahagiaan yang sejati itu? Kisah ini
akan membantu Anda untuk menjawabnya :
Suatu waktu, Tuhan memanggil 3
malaikat sambil memperlihatkan sesuatu.
“Ini namanya kebahagiaan. Ini sangat
bernilai, dicari, dan diperlukan oleh manusia. Simpanlah di suatu tempat,
supaya manusia sendiri yang menemukannya. Jangan di tempat yang terlalu mudah,
nanti kebahagiaan ini disia-siakan. Namun, jangan juga di tempat susah, nanti
justru tak bisa ditemukan. Yang penting, letakkan kebahagiaan ini di tempat
yang bersih,” perintah Tuhan.
Ketiga malaikat pun turun ke bumi
dan berdiskusi di mana meletakkan kebahagiaan.
Malaikat pertama berkata, “Letakkan
saja di gunung yang tinggi.” Namun, malaikat lain kurang setuju. Malaikat kedua
berkata, “Bagaimana kalau di dasar samudera saja?” Usul itu pun kurang
disepakati. Kemudian, malaikat ketiga membisikkan usulnya. Ketiga malaikat
langsung sepakat. Sejak saat itu, kebahagiaan manusia tersimpan rapi di tempat
yang dibisikkan malaikat ketiga. Tempat yang sulit, sekaligus mudah.
Hari ke hari, tahun ke tahun kita
terus mencari kebahagiaan itu. Kita ingin menemukannya, merasakannya dan
melakukan berbagai cara untuk mendapatkannya. Ada yang mencari dengan
berwisata. Ada yang mencari di keramaian. Ada yang mencari di kesunyian. Ada
yang mencarinya sambil bekerja keras. Ada juga yang mencari sambil
bermalas-malasan.
Namun, ternyata kebahagiaan tidak
ada pada hal-hal itu. Hingga, sebagian orang akhirnya membuat klaim-klaim
tertentu mengenai kebahagiaan. Ada yang bilang kebahagiaan itu dengan mengejar
gelar, jabatan, harta, dan sebagainya. Pernikahan pun dihubungkan dengan kebahagiaan,
seolah yang belum menikah berarti tidak bahagia. Padahal kita semua tahu,
kebahagiaan tidak ada di tempat-tempat itu.
Lalu dimanakah letak kebahagiaan
manusia itu diletakkan oleh para malaikat ? Tahukah Anda di mana itu?
Jika tidak, maka inilah jawabannya :
Para malaikat tidak meletakkan
kebahagiaan di gunung atau di dasar samudera. Malaikat pun tak meletakkan
kebahagiaan pada hal-hal seperti kesuksesan, pernikahan yang indah, kekayaan,
dan sebagainya.
Mereka para malaikat meletakkan kebahagiaan
manusia di tempat yang sangat dekat, namun jarang terlihat. Tempat yang sesuai
dengan perintah Tuhan. Tempat yang suci, bersih, sangat dekat dan mudah
ditemukan. Namun, tempat itu justru jarang disadari oleh manusia.Tempat itu
adalah hati yang bersih
Ya, ternyata malaikat meletakkan kebahagiaan
manusia di dalam hati kita. Untuk itu kita tidak perlu berlebihan dalam
mencari-cari kebahagiaan itu, cukup dengan menjalani hidup kita dengan sebaik-baiknya,
bersyukur terhadap nikmat yang tuhan berikan dan yang paling penting adalah
menjaga kebersihan hati kita supaya kebahagiaan yang sejati tetap betah di
dalam hati kita